Kamis, 02 Juli 2020

MUARA SUKACITA

RABU, 1 JULI 2020

“Muara sukacita”


BE. 847:1-3 “Debata Amanta” (Puji Allah Bapa)

Debata Amanta, Tuhan Jesus Kristus,
Tondi Parbadia: Debata Sitolu sada.

Puji Debatanta, endehon goar-Na.
Hasangapon di Tuhanta ro di salelengna.

Somba Debatanta, oloi Ibana.
Taradoti ma hata nang lomo ni roha-Na.

Puji Allah Bapa, Puji Yesus Kristus.
Muliakanlah Roh Kudus, Allah yang Tritunggal.

Puji Allah Bapa, nyanyikan nama-Nya.
Dan kemuliaan bagi Tuhan selamanya.

Puji Allah Bapa, sujud kepada-Nya.
Dan lakukanlah Firman-Nya serta kehendak-Nya.

BACAAN PAGI: Yesaya 51:1-5
BACAAN MALAM: Matius 11:20-24

Mazmur 47:2
”Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.”

Seorang beriman yang mengenal Allah dan telah mengalami kebaikan-Nya tidak akan dapat berdiam diri untuk tidak memuji-muji Tuhan bahkan pun bila ada tekanan atau paksaan dari luar untuk menutup mulutnya. Itulah dampak yang pasti dari kuasa Roh Tuhan dalam diri setiap orang. Iman percaya dan pengenalan akan Tuhan menjadi kekuatan dan motor yang menggerakkan kita untuk tampil dan bersuara, melepaskan kita dari beban hidup bahkan rasa takut, cemas dan segala pikiran mau pun hal-hal negatif lainnya. Seperti pemazmur dalam nas hari ini, ia menyerukan dan membuka mulutnya menyuarakan ajakan kepada segala bangsa untuk turut memuji-muji Tuhan, bertepuk tangan dan bersorak-sorai mengelu-elukan Allah. Pemazmur adalah seorang keturunan Israel dari bani Korah yang melayani di bait Allah. Ia mensyukuri tanah tempat tinggal yang telah diberikan Allah dan yang menjadi pusaka bagi bangsanya sebagai kebanggaan bagi Yakub, nenek moyangnya yang dikasihi Allah. (Ay 5)

Lihat dan perhatikanlah rangkaian untaian mata rantai puji-pujian sang pemazmur tersebut! Dari sejarah panjang bangsa Israel yang tercatat dalam Alkitab, kita dapat menguraikan secara runut dan runtut bagaimana hal itu bisa terjadi, hingga sang pemazmur menggubah dan bahkan menyanyikan mazmurnya dalam ibadah di Bait Allah Yerusalem sebagai muara sukacitanya bahkan menjadi kesaksian dan ajakannya kepada segala bangsa sebagai samudera luas tak berbatas. Sungguh hal itu menjadi kenyataan dan terbukti, yang gaungnya juga terdengar sampai kepada telinga dan hati kita saat ini. Alangkah dahsyatnya pekerjaan Roh Tuhan dalam diri seorang beriman. Kiranya ini juga yang terjadi kepada kita. Karena itu, mari, “Ikutlah Yesus!” Amin!

DOA: 🙏
“Berilah aku telinga yang mendengar, mata yang melihat, hati yang paham dan mulut yang terbuka menyaksikan kebaikan-Mu, ya Tuhan. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...