Selasa, 07 Juli 2020

CELAKALAH ENGKAU

SELASA, 7 JULI 2020

“Celakalah engkau!”


BE. 399:1-2 “Unang Tarlalap Di Hata” (Janganlah Engkau Terlena)

Unang tarlalap di hata, tulus sigop jambarmi.
Ndang dapot ho hasonangan molo godang sabatmi.
I pe tostosi luhutna na manggugai rohami.
Arta na godang nang sangap, sabat na jorbut do i.
Unang tarlalap di hata, tulus sigop jambarmi.
Ndang dapot ho hasonangan, molo godang sabatmi.

Unang lilian di dalan, tuju tongtong surgo i.
Ai naung rade do inganan dibaen Tuhanta disi.
Unang bonsa rohamuna, pos rohamu lao tusi,
Ai toguon-Ku hamuna tu lambung ni Ama i.
Unang lilian di dalan, tuju tongtong surgoi i.
Ai naung rade do inganan, dibaen Tuhanta disi.

Janganlah engkau terlena, gapailah harapanmu!
Tak ‘kan mungkin kau bahagia bila banyak aralmu.
Maka putuskan semua godaan di hatimu.
Harta, martabat dan kuasa, aral berat bagimu.
Janganlah engkau terlena, gapailah harapanmu!
Tak ‘kan mungkin kau bahagia bila banyak aralmu.

Janganlah lengah di jalan menuju Surga baka.
T’lah tersedia di sana tempat di Rumah Bapa.
Jangan hatimu berduka, yakinkanlah hatimu.
Pasti kau ‘kan dituntun-Nya dekat Tuhan Allahmu.
Janganlah lengah di jalan menuju Surga baka.
T’lah tersedia di sana tempat di Rumah Bapa.

BACAAN PAGI: Mazmur 133:1-3
BACAAN MALAM: Roma 3:1-8

Matius 11:21
“Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.”

Ucapan “Celakalah engkau!” disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada beberapa kota di mana Ia telah melayani dan melakukan banyak mujizat. Namun tidak ada di antara para penduduknya yang percaya dan mau menerima Yesus. Mereka telah menikmati dan hanya senang dengan berkat yang diberikan Yesus, namun tidak mau menerima dan percaya kepada Yesus, Si Pemberi dan Sumber Berkat. Ucapan tersebut adalah sebuah nubuatan yang memperingatkan bahwa akan terjadi sesuatu yang fatal dan sangat mengerikan bilamana diabaikan dan tidak mau bertobat. Namun alih-alih mereka sadar dan mau memberikan hati. Justru peringatan Yesus itu membuat hati mereka semakin keras dan mendengki-Nya. Itulah yang dialami Yesus dari kaum-Nya sendiri, orang-orang Yahudi. Dalam kekecewaan Yesus itu, Ia membandingkan apabila kepada kota Tirus dan Sidon yang terkenal durhaka Ia memberikan waktu melayani dan melakukan mujizat sebagaimana kepada kaum-Nya itu, tentulah mereka akan bertobat dan menerima Yesus dengan senang hati.

Demikianlah acapkali juga terjadi di antara kita. Banyak orang yang hanya mencari dan mengejar berkat. Segalanya kita lakukan untuk meraih dan mendapatkannya. Namun kita tidak tahu bahkan tidak mau tahu apa sesungguhnya berkat itu sendiri; dan dari mana sumber berkat! Kita terus mencari bahkan menimbun segala macam berkat, sampai-sampai kita sendiri tidak dapat lagi membedakan apa sesungguhnya yang kita kebutuhan dan yang harusnya dicari. Justru banyak kesalahan dan kejahatan pun telah kita perbuat karena menelantarkan yang seharusnya disyukuri. Berkat bukan lagi berkat, sebaliknya menjadi sumber malapetaka dan kebinasaan, sebab kita tidak pernah bersyukur dan peduli dengan berkat yang ada, dan tidak mau percaya sama sekali kepada Tuhan, Sang Pemberi Berkat. Ketamakan dan sifat kikir serta egois menjadi karakter yang bertumbuh subur di tengah-tengah orang seperti itu. Mereka bisa memboroskan hartanya untuk sesuatu yang tidak perlu, dan mengabaikan apa maksud Tuhan memberikan berkat itu. Jika Yesus mengutuki kaum keluarga dan kerabat-Nya, bukanlah karena Ia membenci dan tidak mengasihi mereka. Tetapi itulah kebebalan hati orang-orang yang mementingkan berkat, namun tidak mau percaya kepada Tuhan, alih-alih tergerak hati berbelas kasih kepada mereka yang kekurangan. Mari sambut dan terimalah Yesus, Sang Sumber Berkat. “Ikutlah Yesus!” Amin!

Doa: 🙏
“Buka hatiku, ya Yesus, untuk mengenal berkat dan memiliki-Mu, Sang Sumber Berkat sebagai harta milik dan kebahagiaanku. Jauhkan aku dari ketamakan dan sifat kikir. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...