Sabtu, 11 Juli 2020

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020

“Tuhan ditinggikan”


BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku)

Sai palua ma rohangku, sian na di tano on.
Asa Ho hangoluanku dohot hasonangankon.
Beta hita tu Ibana, tabege hata-Na i.
Holong situtu roha-Na, patut oloanta i.

Sangkap nang pangidoanta, dohot na tahirim pe.
Ro di angka pingkiranta di Tuhanta ma sude.
Tapararat ma hata-Na tu na so porsea i.
Atik saut dope mardame angka na manjua i.

Selamatkanlah diriku dari kuasa dunia.
Engkaulah kehidupanku yang memb’riku bahagia.
Aku mengajak umat-Mu mendengarkan Firman-Mu.
Untuk mengenal kasih-Mu serta taat pada-Mu.

Hasrat dan harapan kita, permohonan semua,
Serahkanlah pada Tuhan, Dia menentukannya.
Beritakanlah Firman-Nya bagi s’luruh umat-Nya.
Agar semua manusia hidup damai dan benar.

BACAAN PAGI: Yesaya 52:1-6
BACAAN MALAM: Yohanes 12:44-50

Yesaya 2:11
“Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya Tuhan sajalah yang mahatinggi pada hari ini.”

Israel dibuang Tuhan sebagai hukuman atas dosa kejahatan yang sangat menyakiti hati Tuhan. Sebagai umat pilihan dan milik Tuhan, mereka melakukan tenung dan sihir yang terlalu banyak serta sujud menyembah berhala-berhala buatan tangan sendiri berupa emas, perak dan bermacam harta benda serta kekuatan senjata perang. Dengan semua itu mereka telah merendahkan martabat kemanusiaan sebagai bangsa pilihan Tuhan bahkan menghinakan Tuhan sendiri. Karena itu murka Tuhan bangkit dan tidak tertahankan lagi. (Ay 6-10) Dengan kedahsyatan dan semarak kemegahan-Nya, kemarahan Tuhan melanda semua mereka, manusia sombong dan angkuh. Tuhan sendiri akan menundukkan dan merendahkan mereka. Itulah nubuatan yang disampaikan nabi Yesaya dalam nas hari ini. Mereka akan direndahkan Tuhan karena kesombongan, dan ditundukkan Tuhan karena keangkuhan. Sebab hanya Tuhanlah Yang Mahatinggi dan yang harus ditinggikan.

Demikian jugalah halnya dengan kita. Selaku orang Kristen, kita adalah milik kepunyaan Tuhan, kaum "yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” (1 Ptr 2:9) Kita juga adalah garam dunia. Jika garam tidak lagi asin, tidak ada lagi gunanya dan akan dibuang bahkan diinjak orang. (Mat 5:13) Apa yang dikatakan Yesus dan rasul Petrus ini sejalan dengan yang diperingatkan nabi Yesaya. Di hadapan Tuhan, orang yang mengadakan tenung dan sihir serta tunduk menyembah kepada berhala telah merendahkan martabat manusia dan sekaligus penghinaan kepada Tuhan. Sebab Tuhan telah menciptakan kita dengan kemuliaan-Nya sendiri sebagai gambar dan rupa Allah. Di dalam Yesus, kita telah dijadikan bangsa yang kudus. Kesombongan dan keangkuhan laksana garam yang telah menjadi tawar yang akan dibuang dan diinjak-injak orang. Karena itu, selaku umat pilihan dan kepunyaan Tuhan gereja harus menjadi teladan dan contoh dalam perilaku, agar Tuhan ditinggikan. Sebab gereja adalah persekutuan kudus: Tubuh Kristus. Karena itu, “Ikutlah Yesus!” Amin!

Doa: 🙏
“Jauhkan kami dari kesombongan dan keangkuhan yang mengundang murka-Mu, ya Allah. Hanya Engkau sajalah yang kami tinggikan dan sembah di dalam Yesus. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...