Sabtu, 11 Juli 2020

MEMENGGAL KEPALA

KAMIS, 9 JULI 2020

“Memenggal kepala”

BE. 701:1+3 “Tu Ho Do Au Marpadan” (Pada-Mu ‘Ku Berjanji)


Tu Ho do au marpadan, o Jesus, Tuhanki,
Asa burju haposan, au di adopan-Mi!
Sai Ho ma mandongani au di ulaonki.
Ajari, pargogoi ma au di dalanki.

Padan-Mu, ale Jesus, tu angka ruas-Mi,
Luhut do toguon-Mu tu hasangapon-Mi!
Padanku pe, o Jesus, satia au tu Ho,
Sai pargogoi ma ahu lao mangihuthon Ho!

Pada-Mu ‘ku berjanji, ya Yesus, Tuhanku!
‘Ku ‘kan tetap setia dan melayani-Mu.
Di dalam pergumulan tak takut hatiku,
Kar’na Kau besertaku, pelindung hidupku.

Ya Yesus, Kau berjanji kepada umat-Mu!
Semua ‘kan Kau bawa ke Surga, rumah-Mu.
Dan aku pun berjanji setia pada-Mu.
Berilah kekuatan t’rus mengikuti-Mu!

BACAAN PAGI: Keluaran 3:1-6
BACAAN MALAM: Roma 2:12-16

Matius 14:10
“Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara.”

Herodes adalah raja “boneka” yang diangkat oleh Kaisar Romawi bagi orang Yahudi di Palestina. Herodes Antipas diangkat memerintah wilayah Galilea (4-39) menggantikan ayahnya, Herodes Agung. Ia menikahi Herodias, bekas istri adiknya, Filipus, yang menurut adat keyahudian dilarang. Atas hal itu, Yohanes Pembaptis menegor dia. Herodes tersinggung, lalu mencari-cari kesalahan Yohanes untuk memenjarakannya. Ketika ia mengadakan jamuan bagi tamu-tamu terhormat undangannya di istana, putri Herodias menari di hadapan para tamu terhormat yang membuatnya bangga. Dengan besar hati, ia menawarkan kepadanya permintaan apa saja sebagai hadiah. Atas saran Herodias, putrinya meminta kepala Yohanes Pembaptis. Dengan berat hati dan terpaksa, demi harga diri, Herodes melakukannya di hadapan para tamu undangannya.

Pesta semacam itu acapkali juga terjadi di tengah-tengah kita. Kekuasaan dan jabatan yang kita miliki kita gunakan melakukan penyewengan bahkan berbagai kejahatan amoral. Bisa saja diumpankan oleh orang-orang terdekat. Mungkin semula kita melakukannya dengan terpaksa, bukan karena memang tabiat jahat di dalam hati kita. Bahkan sering juga dendam kesumat orang lain memperalat kita dengan jebakan yang serba rapi sehingga semua tertutupi. Akibatnya kejahatan dan perilaku amoral sudah menjadi kebiasaan dan “rahasia umum” yang tidak lagi dibahas apalagi dipikiri oleh semua pihak. Demikianlah banyaknya kaum berjubah terjerumus dalam dosa seksual dan bermain uang dengan menyalahgunakan kekuasaan dalam jabatan-jabatan gerejani. Akibatnya, sendi-sendi utama standar gereja yang benar dan kudus (seperti RPP HKBP) menjadi kabur bahkan dihilangkan, karena tidak lagi ada tindakan tegas atas pelanggaran. Akhirnya semua orang saling menutupi segala dosa dan kejahatan bahkan memenggal kepala orang-orang kudus Tuhan seperti Yohanes sebagai tumbal. Bila hal seperti ini tidak kita tolak dan perangi, maka kehancuran gereja telah terjadi. Nas firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, agar kemurnian gereja sebagai tubuh Kristus tetap terjaga, kita harus aktif saling mengamati dan melakukan reformasi iman di tengah-tengah jemaat kita masing-masing. Karena itu, “Ikutlah Yesus!” Amin!

Doa: 🙏
“Tanamkanlah di dalam batin kami rasa takut melakukan dosa, ya Yesus; dan jauhkan kami dari melakukan tumbal yang memenggal kepala orang-orang kudus, jemaat-Mu. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...