Senin, 06 Juli 2020

BERHARAP KEPADA TUHAN

SENIN, 6 JULI 2020

“Berharap kepada Tuhan”


BE. 217:1+3 “Jahowa Do Donganku” (Tuhan Allah Sertamu)

Jahowa do donganku, tung ise alongki?
Tangiang ni rohangku padaohon musu i.
Hasian ni Debata au, Kristus ulungki.
Tung aha hatahata ni panginsahi i?

Mudar ni Tuhan Jesus panalom rohangki.
Ai i do na pabulus dalan tu Ama i.
Artana do na maol na nilehon-Na i.
Unang pinarhamaol ngolu ni daging i.

Tuhan Allah sertaku, siapa lawanku?
Berdoa dengan rohku menjauhkan musuhku.
‘Ku dikasihi Allah, setia beriman.
Datang pun pencobaan, jiwaku tak gentar.

Darah Yesus, Tuhanku, sejukkan hatiku.
Yang menuntun jalanku ke rumah Bapaku.
Harta yang tak ternilai yang dikorbankan-Nya,
Agar ‘ku tak terikat harta di dunia.

BACAAN PAGI: Yeremia 27:1-11
BACAAN MALAM: Roma 1:18-25

Mazmur 131:3
"Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.”

Harta paling berharga yang dimiliki manusia adalah iman. Iman berbuah dan berwujud dalam harapan. Dengan kata lain, harapan adalah wujud dan buah dari iman. (Ibr 11:1) Orang beriman tidak akan kalah dan patah terkulai dalam segala permasalahan dan tekanan hidup yang bagaimana pun, karena ia berpengharapan. Namun patut dipertanyakan, apakah harapan yang kita miliki dan yang terkandung di dalam benak hati dan diri kita? Sebab begitu banyak orang yang berharap namun tak mampu bertahan bahkan mudah sekali berubah sikap dan beralih tujuan serta berbalik arah. Supaya kita dapat bertahan dan memiliki arah hidup yang kuat dan teguh, kita harus hidup dan berdiri pada kebenaran serta nilai-nilai kekekalan dan yang ilahi. Jika bukan itu, hidup kita hanya kesia-siaan karena berharap pada hal yang sia-sia. Inilah ajakan dan kesaksian Daud dalam mazmurnya, nas kita hari ini.

Selaku raja yang sangat berkuasa dan berpengaruh sebagaimana dicatat di dalam sejarah bangsa Israel, Daud menghimbau menghimbau kepada bangsa Israel agar berharap hanya kepada TUHAN, Allah Israel. Jangan kepada yang lain, kepada siapa atau apa pun juga. Disebutkannya bahwa ia sendiri selaku raja Israel tidak tinggi hati, tidak memandang dengan sombong, dan tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang ajaib baginya. (Ay 1) Artinya, bila berharap selain kepada Tuhan, maka orang cenderung akan tinggi hati, menjadi sombong dan suka mengejar hal-hal yang besar dan ajaib. Sebab jika orang seperti itu, jiwanya tidak akan pernah tenang di dalam dirinya. Pasti hidupnya akan selalu gelisah, resah, kecewa, dan putus asa, penuh tensi amarah, serta segala hal yang membuat dirinya tidak memiliki damai sejahtera. (Bnd Ay. 2) Sehebat apa pun karir pekerjaan dan setinggi apa pun kuasa jabatan serta sebesar apa pun harta kekayaan, ia tidak akan pernah berdamai dengan dirinya sendiri apalagi dengan orang lain, dan tidak akan berbahagia. Semua yang kita harapkan sesungguhnya telah diberikan oleh Yesus, bahkan lebih dari apa yang pernah diharapkan oleh umat manusia. Itulah yang kita pahami dan imani selaku orang Kristen, sebagaimana diajarkan dalam Alkitab. Karena itu, percaya dan berharaplah akan TUHAN, dan “Ikutlah Yesus!” Amin!

Doa: 🙏
“Ya Tuhan Yesus, Engkaulah harapan kami. Ajar kami untuk dapat melakukan apa yang Engkau kehendaki. Bukan hal-hal yang ajaib yang kami tidak pahami. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...