Selasa, 30 Juni 2020

MEMBASUH KAKI

SELASA, 30 JUNI 2020

“Membasuh kaki”


BE. 481:1-2 “Godang Dope” (Tekuni Dan Berbuatlah Terus)

Godang dope siguruhononmi, asa tudos ho dohot Tuhanmi.
Sai tong na hurang hatigoranmi, so tuk do pe haporseaonmi.
Dirim sambing dihaholongi ho, donganmu laos dihalupahon ho.

Tuhanta Jesus tiruanmu do, na holong roha di au nang di ho.
Ai diseahon do diri-Na i singkatta lao tu hamatean i,
Ndang na dialang holong roha i, ai naeng di hita hangoluan i.

Tekuni dan berbuatlah terus, Tuhanmu Yesuslah teladanmu!
Sempurnakanlah kebenaranmu, tak cukup kekuatan imanmu.
Cintamu hanya pada dirimu, sesamamu, tiada perdulimu.

Tuhanmulah teladan bagimu, yang mengasihi aku dan engkau.
Nyawa-Nya dikorbankan bagimu di kayu salib menggantikanmu.
Berlimpah kasih dicurahkan-Nya memb’rikan kita hidup bahagia.

BACAAN PAGI: Amsal 2:11-21
BACAAN MALAM: Efesus 5:1-5

Yohanes 13:14
“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Guru-Mu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.”

Menjelang akhir hidup-Nya, Yesus mengadakan jamuan makan bersama murid-murid-Nya di sebuah tempat. Tiba-tiba Yesus bangun dan menanggalkan jubah-Nya, lalu mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya di pinggang-Nya. Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi dan membasuh kaki para murid. Tentu para murid spontan masing-masing bereaksi atas tindakan Yesus hendak menolak. Sebab dalam tradisi Yahudi hal itu adalah pekerjaan seorang budak bagi tuan rumah dan para tamu terhormat. Perbuatan Yesus itu menjadikan mereka mau pun kita semua saat ini sadar akan ketidak-layakan kita sebagai manusia, namun begitu ditinggikan-Nya. Yesus yang adalah Guru dan Tuhan, tetapi merendahkan diri-Nya begitu rupa mengambil sikap seorang budak yang menghamba terhadap para murid-Nya, dan kita manusia berdosa. Sungguh tidak masuk akal dan bertolak-belakang dengan kenormalan. Namun itulah yang dilakukan Yesus. Dia yang adalah Allah telah merendahkan diri-Nya sendiri menjadi manusia yang hina. Ini menjadi pelajaran yang sangat langka yang menghancurkan keangkuhan kita dan semua orang.

Apa yang telah dilakukan Yesus terhadap para murid-Nya itu sesungguhnya juga kepada kita. Jika Yesus saja telah melakukan hal itu, mestinya telah membuat kita bertobat dari segala keangkuhan dan kejahatan serta dosa-dosa yang telah mengikat kita selama ini. Betapa kasih Allah yang sempurna telah dinyatakan Yesus, agar kita pun melakukan hal yang sama terhadap sesama kita. Sebesar apa pun dosa, sakit hati serta dendam di antara kita, tidak akan dapat lagi bertahan dan mengikat kita. Hanya pengampunan dan penyesalan diri dalam kasih sejati yang membuat kita dapat mengasihi musuh. Itulah pengajaran kasih sejati Yesus bagi kita. “Ikutlah Yesus!” Amin!

DOA: 🙏
“Terimakasih Yesus, atas teladan dan kasih sejati yang Kau beri. Ajarlah kami mengampuni dan mengasihi musuh. Amin!”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...