Senin, 22 Juni 2020

TUHAN menyesal

SENIN, 22 JUNI 2020

“TUHAN menyesal”


BE. 175:1-2 “Tu Dia Ho Na Loja I” (Ke Mana Kau, Hai Yang Lelah)

Tu dia ho, na loja i, binaen ni dosami?
Ndang jumpang ho na sonang i di parjalanganmi.
Dibahen i sai mulak ho.

Pasahat arsak ni roham tu Tuhan Jesus i.
Sai boan ma sude dosam tu Sipangolu i.
Olo tutu, sai ro ma ho.

Ke mana kau, hai yang lelah karena dosamu?
Kau tiada dapat bahagia di jalan yang sesat.
Kembalilah dengan seg’ra.

Serahkan dukacitamu kepada Tuhanmu.
Serahkan juga dosamu kepada Penebus.
Kembalilah dengan seg’ra.

BACAAN PAGI: Mikha 7:1-6
BACAAN MALAM: Wahyu 2:1-7

Yeremia 26:13
“Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.”

Mendengarkan suara Tuhan adalah kunci ketaatan dan kesetiaan seseorang akan firman Tuhan sehingga tidak melakukan pelanggaran akan ketentuan Tuhan. Andai pun telah berbuat salah akan segera sadar dan bertobat, sehingga Allah sendiri menyesal atas hukuman yang dirancangkan-Nya. Demikianlah nabi Yeremia memperingatkan para pemuka dan seluruh rakyat Yehuda akan rencana Allah menghancurkan Bait Allah dan kota Yerusalem sebagai hukuman atas kejahatan mereka. Namun mereka tidak mau mendengar. Setiap kejahatan pasti akan mendapatkan ganjaran hukuman Tuhan. Namun pertobatan akan membuat Allah menyesal dan mencabut kembali rancangan penghukuman-Nya. Karena itu ancaman malapetaka dari Tuhan menandakan bahwa Tuhan, Allah kita, tidak berdiam diri dan mendiamkan terjadinya pelanggaran dan segala kejahatan. Hal ini juga menjadi peringatan bagi kita, agar sadar dan memperhatikan tingkah laku dan langkah-langkah perbuatan kita, juga hati serta pikiran kita.

Allah menyesal bukan karena Ia salah, melainkan akan hukuman yang dirancangkan-Nya. Sebab hal itu akan sangat menyakitkan dan tidak tertanggungkan karena kengerian dan beratnya. Tidak ada manusia yang sanggup menanggung amarah dan hukuman Allah. Apalagi dengan yang digambarkan sebagai neraka, yakni hukuman kekal selama-lamanya. Murka Allah juga mengingatkan kita bahwa Dia aktif dan mengamati bahkan mencatat dengan sangat rapi dan tidak mungkin lupa akan setiap hal sekecil apa pun. Tidak ada hal yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Memori-Nya tidak pernah usang atau full sehingga terhapus sendiri karena kelebihan muatan. Hidup dan perilaku kita terpampang jelas dan terrekam sempurna di harddisk komputer Allah. Karena itu, sadar dan segeralah bertobat sebelum terlambat. “Ikutlah Yesus!” Amin!

DOA: 🙏
“Jangan kiranya Engkau menyesal atas keberadaan kami, ya Tuhan. Ingatkan kami akan segala kejahatan kami. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...