Minggu, 21 Juni 2020

PANGGILAN MEMELIHARA CIPTAAN

MINGGU II SETELAH TRINITATIS – 21 JUNI 2020

“Panggilan memelihara ciptaan”


BE. 372:1-2 “Rohangku Sai Halashon Ma” (Hai Jiwaku, Bersyukurlah)

Rohangku sai halashon ma sude na sian Debata,
Luhut denggan basa-Na. Sai tatap hauma i sude,
Nang porlak dohot tombak pe, (na uli do rupana! 2X)

Sude na di balian i do pasangaphon goar ni
Tuhanta Debatanta. Nang eme na di hauma i,
Nang hau sude na rata i, (dipuji do Tuhanta! 2X)

Hai jiwaku, bersyukurlah kepada Allah yang esa;
Kar’na kasih rahmat-Nya. Kau pandang sawah terbentang,
Dan gunung, sungai dan lembah. (Semuanya sangat indah! 2X)

Semua pohon yang rindang memuji Allah khaliknya,
Tuhan Yang Mahakuasa. Tumbuhan rumput nan hijau,
Sayuran, buah, pohon pun (memuji Tuhan Allah! 2X)

EVANGELIUM: Imamat 25:1-13
EPISTEL: Wahyu 7:1-3

Allah Pencipta kita adalah Pembebas. Tuhan Allah merancang alam semesta untuk bebas merdeka memancarkan kemuliaan-Nya. Karena itu Dia telah menetapkan ketentuan, aturan dan batas-batas bagi semua makhluk ciptaan. Semuanya harus berjalan seturut dengan ketetapan Allah sebagai hukum alam yang telah ditentukan-Nya. Penyimpangan dari ketetapan Allah itu akan membahayakan bukan hanya bagi umat manusia melainkan juga terhadap semua ciptaan. Demikianlah Allah menetapkan panggilan manusia untuk memelihara ciptaan dan diberikan kuasa oleh Allah untuk menjaga dan merawat agar semuanya berjalan sesuai ketetapan Allah. Itulah panggilan hidup kita umat manusia. Lalu Allah menetapkan hal itu menjadi ritual dan penyembahan kepada Allah yang harus dirayakan untuk mengingatkan manusia dan mensyukuri pemeliharaan Allah atas semua ciptaan.

Demikianlah pesan yang disampaikan nas khotbah Minggu hari ini. Allah menetapkan saat dan waktu bagi kita untuk melaksanakan perayaan Tahun Sabat. Setelah enam tahun diusahakan, pada tahun ketujuh adalah Tahun Perhentian bagi tanah. Juga Allah menetapkan agar bangsa Israel menguduskan Tahun Yobel, yakni tujuh kali Tahun Sabat sebagai Hari Raya Pendamaian. Tahun Yobel memaklumkan kebebasan bagi segenap makhluk dan penduduk Tanah Israel. Masing-masing orang harus pulang ke tanah milik dan kaumnya. Dalam prakteknya, semua upacara ritual tersebut memiliki makna mendalam dan maksud Allah yang sangat baik dan indah untuk memerdekakan semua makhluk dari segala bentuk ekploitasi dan penyimpangan yang bisa saja bahkan acap terjadi, terutama oleh kelakuan manusia. Jika kita renungkan sejenak, bahkan wabah Covid-19 dan berbagai peristiwa alam lainnya acap juga adalah bagian dari peringatan Allah untuk hal itu. Semua ciptaan harus kembali pada kodratnya, agar semuanya memuji-muji Allah dan taat pada hukum serta ketetapan Tuhan. “Ikutlah Yesus!” Amin!

DOA:
“Berilah kami kesadaran, ya Tuhan, untuk menggunakan kuasa yang Engkau beri hanya untuk memuliakan-Mu. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...