Sabtu, 20 Juni 2020

MENCARI JIWA

SABTU, 20 JUNI 2020

“Mencari jiwa”


BE. 697:1-2 “Molo Ho Do Huihuthon” (Jika Aku Ikut Tuhan)

Molo Ho do huihuthon dame sonang rohangki.
Sai horas jala martua nasa na hinophop-Mi.
Ho tongtong ihuthononku, Jesus, na palua au.
Ho sambing do oloanhu ala ni martua au.

Na rade do au manaon mangasahon padan-Mi.
Molo ho na manggogoihon talu haholomon i.
Ho tongtong ihuthononku, Jesus, na palua au.
Ho sambing do oloanhu ala ni martua au.

Jika aku ikut Tuhan, hati damai dan senang.
Semua s’lamat dan sentosa yang percaya pada-Mu.
Aku ikut Dikau Tuhan dan setia pada-Mu.
Dalam Yesus Jurus’lamat bahagialah hidupku.

Aku rela menderita kar’na janji setia-Mu.
Jika Tuhan kuandalkan, kalah semua seteru.
Aku ikut Dikau Tuhan dan setia pada-Mu.
Dalam Yesus Jurus’lamat bahagialah hidupku.

BACAAN PAGI: Yeremia 20:1-6
BACAAN MALAM: Lukas 11:53 – 12:12

1 Korintus 9:13
“Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?”

Ketidaktahuan menjadi penyebab utama seseorang melakukan kesalahan. Untuk dapat mengatasinya ia harus mau belajar dan menggali pengetahuan. Ini harus kita jadikan prinsip dan tekad agar tidak berulang-ulang melakukan kesalahan. Itulah pelajaran yang diberikan oleh Alkitab kepada kita. Dari orang yang telah melakukan kesalahan yang disebutkan di dalam Alkitab, jangan lagi kita lakukan. Demikianlah berbagai kesalahan bangsa Israel dan tokoh-tokoh yang dicatatkan di dalamnya mengingatkan kita pada masa kini. Demikian pula yang ditulis rasul Paulus dalam nas kita hari ini. Ia mengucapkan hal itu dengan nada marah dan rasa kecewa terhadap jemaat Korintus yang tidak peduli akan kesulitannya dalam pelayanannya memberitakan Injil, bahkan sekadar untuk kebutuhan hidupnya. Karena itu ia harus bekerja sendiri untuk menafkahi dirinya bahkan untuk biaya perjalanan beserta kawan-kawan sepelayanannya. (Kis 20:35)

Kebalikannya kini terjadi di jemaat dan gereja kita. Cobalah perhatikan! Kenapa para pelayan berebut ke kota di jemaat-jemaat kaya? Segala fasilitas dipenuhi dan hidup berlimpah. Warga jemaat suka bahkan bangga memberikan berbagai macam “hadiah” kepada para pelayan di gereja. Tetapi pernahkah kita peduli dengan jemaat yang di desa-desa dan para penginjil di pelosok pedalaman yang jauh dari keramaian demi mencari jiwa? Itulah sebabnya ketidakadilan acap terjadi bahkan di antara sesama pelayan, namun kita biarkan bahkan disukai oleh kaum berduit yang suka memberi gratifikasi tanpa rasa bersalah. Akibatnya gereja bukan lagi mencari jiwa, melainkan tempat berfoya-foya antara pengerja dan sesama warga bahkan dengan menghabiskan anggaran gereja tanpa pernah menjadi dewasa. Karena itu, marilah kita mencari jiwa, dan “Ikutlah Yesus!” Amin!

DOA: 🙏
"Bukalah hati kami menyadari berkat-berkat-Mu, ya Tuhan, agar peduli pada pelayanan gereja mencari jiwa. Amin!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...