Jumat, 19 Juni 2020

MELAYANI KRISTUS

JUMAT, 19 JUNI 2020

“Melayani Kristus”


BE. 789:3-4 “Lului Hamu Harajaon Ni Debata” (Cari Dahulu Kerajaan Allah)

Ndada holan sipanganon na ringkot baen hangoluan ni jolma.
Tung nasa hata ni Debatanta do. Haleluya, Haleluya!
Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya!

Dua manang tolu halak pe hamu pungu marhite goar-Na.
Tuhanta Jesus di tongatonga-Mu. Haleluya, Haleluya!
Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya!

Bukanlah makanan saja yang perlu jaminan hidup manusia.
Firman Allah, itu yang paling perlu. Haleluya, Haleluya!
Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya!

Dua atau tiga orang pun kamu bersatu dalam nama-Ku.
Di situ Aku berada denganmu. Haleluya, Haleluya!
Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya, Haleluya!

BACAAN PAGI: Yeremia 18:18-23
BACAAN MALAM: Kisah PR 5:17-25

Roma 14:17-18
“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.”

Kerajaan Allah merupakan satu istilah teknis Alkitab yang sama artinya dengan “sorga” yakni takhta atau pemerintahan Allah. Istilah itu selalu dipakai bergantian dengan Kerajaan Sorga. Hal tersebut selalu dikontraskan dengan dunia dan segala sesuatu di dalamnya. Fokus dari keduanya adalah Yesus Kristus. Yesus sendiri memfokuskan pengajaran-Nya pada hal tersebut untuk mengalihkan manusia dari hal-hal duniawi. Itulah yang disampaikan dalam nas hari ini oleh rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Ada pertikaian di antara warga Kristen soal kebiasaan oleh pengaruh ajaran Yahudi tentang haram dan berpantangkan makanan tertentu. Jemaat bingung dan saling menghakimi bahkan menghina yang tidak mengharamkan. Padahal bagi orang non-Yahudi hal itu tidak dimengerti sama sekali. Paulus menyampaikan pengajaran Injil sebagai landasan kehidupan orang Kristen, bahwa Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman dan hal-hal duniawi lainnya, melainkan soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.

Sadar atau tidak, kita cenderung ingin dihormati dengan cara-cara dan kebiasaan yang kita buat sendiri. Itulah yang menyebabkan terjadinya pertikaian. Justru yang kita tonjolkan adalah hal-hal duniawi, bukan kebenaran Allah dan hal-hal sorgawi. Akhirnya ajaran Kristen yang kita sampaikan jadi membingungkan bahkan membuat perselisihan. Tidak jarang juga terjadi perang dan saling bunuh-bunuhan. Kita meributkan dan merebut sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan Allah dan tidak berguna, yang hanya mewariskan kesalahan bahkan penyesatan. Hal itu harus kita hindarkan. Maka “Ikutlah Yesus!” Jangan yang lain! Amin!

DOA: 🙏
“Ajar kami mengikut-Mu dan mencari kerajaan-Mu, ya Yesus. Jauhkan kami dari pertikaian dan kesesatan. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...