Senin, 29 Juni 2020

KEBERADAAN KITA

JUMAT, 26 JUNI 2020

“Keberadaan kita”


BE. 559:3-4 “Debata Na Songkal Jala Na Badia” (Kudus, Kudus, Kudus Tuhan)

Debata na songkal, na so tarida,
Mata na mardosa ndang tau marnida Ho.
Ho na sun badia, na so hatudosan,
Sun hinagogo, sun sangap do Ho.

Debata na songkal, Sitolu sada,
Nasa na tinompa ingkon mamuji Ho.
Debata na songkal, Siparholong roha,
Sitolu sada, na badia Ho.

Kudus, kudus, kudus, Kau tak kelihatan.
Mata yang berdosa tak lihat wajah-Mu.
Hanya orang kudus yang dapat melihat,
Kemuliaan-Mu dan kuasa-Mu.

Kudus, kudus, kudus, Allah Maha Kuasa.
Semua ciptaan memuji nama-Mu.
Allah Maha Kudus dan Maha Pemurah,
Allah Tri Tunggal, agung nama-Mu! Amin!

BACAAN PAGI: 2 Tawarikh 20:1-12
BACAAN MALAM: Lukas 17:1-6

Kolose 1:17
“Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.”

Keberadaan Yesus masih menjadi misteri bagi kalangan kaum berhikmat Yunani. Bagi mereka keilahian Yesus sungguh tidak dapat diterima akal. Karena menurut pengertian dualisme Yunani hal-hal yang ilahi dan rohani sungguh bertolakbelakang bahkan bertentangan dengan yang fisik-jasmani. Dalam kedua hal itulah keberadaan Yesus menjadi batu sandungan bagi banyak orang, sehingga melahirkan begitu banyak aliran kekristenan dan bidat serta timbulnya pengajaran sesat karena tidak percaya akan Allah Tritunggal. Itu masih menjadi persoalan yang dipertanyakan para intelektualis sampai saat ini, yang harus kita tuntaskan. Itulah yang dilakukan Paulus dalam suratnya kepada jemaat Kolose sebagaimana nas kita hari ini. Bahwa Yesus “adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. ... Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.” (Ay 15+17) Dialah Firman Allah yang telah menciptakan segala sesuatu. Sang Firman itu telah menjadi manusia oleh karena kasih-Nya kepada manusia dan mati untuk menebus kita.

Jika demikian pengertian yang telah tertanam dalam benak dan roh kita, mestinya tidak mungkin lagi kita lepas dari persekutuan Roh Kudus yang telah mempersatukan kita di dalam gereja. Sebab persekutuan gereja adalah Tubuh Kristus yang terdiri dari orang-orang kudus yang telah dikaruniai Roh Kudus sehingga memiliki karakter sebagaimana Kristus. Kristus sendiri telah memberikan keteladanan dalam keberadaan-Nya sebagai manusia agar tidak lagi ada orang yang tidak mengenal dan percaya kepada Allah, Bapa-Nya, Diri-Nya sendiri, dan Roh Kudus. Maka akan menjadi pertanyaan ketika terjadi pertikaian di dalam tubuh gereja: “Sungguhkah kita memiliki karakter Kristus?” Sepatutnya kita masing-masing introspeksi diri sendiri; dan “Ikutlah Yesus!” Amin!

DOA: 🙏
“Ajarlah kami mempertanyakan keberadaan diri kami sendiri saat terjadi pertikaian di dalam gereja-Mu, ya Yesus. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...