“Hidup merdeka”
BE. 760:1-2 “Jesus Do Alealengku” (Tuhan Yesus Sahabatku)
Jesus do alealengku soada tudos ni Aleale na sumurung i di au.
Hasoloan ni rohangku Tuhan, Haposanki, Sipalua na mamorsan dosangki.
Na mangapuli ahu di sitaononki, mangurupi au di hagogotan i.
Jesus do alealengku soada tudos ni Aleale na sumurung i di au.
Tuhan Jesus do mamorsan sudena dosangki, na palua au sian pangago i.
Hutanggali ma luhutna jolma na buruk i, hupelehon ngolungki tu Tuhan i.
Molo pajumpang sogot au dohot Tuhan i idaonku ma hamuliaon-Na i.
Jesus do alealengku soada tudos ni Aleale na sumurung i di au.
Tuhan Yesus sahabatku tiada bandingnya. Dia sangat istimewa bagiku!
Dia sangat ‘ku percaya, terkasih bagiku; Jurus’lamat yang menghapus dosaku.
Dia menghibur hatiku di kala dukaku, yang menolong aku saat tersesat.
Tuhan Yesus sahabatku tiada bandingnya. Dia sangat istimewa bagiku!
Tuhan Yesus yang memikul dosaku semuanya, yang bebaskan aku dari penyesat.
Aku mau meninggalkan hidupku yang lama dan mempersembahkan hidup pada-Nya.
Kelak di kemudian ‘ku lihat wajah-Nya juga aku lihat kemuliaan-Nya.
Tuhan Yesus sahabatku tiada bandingnya. Dia sangat istimewa bagiku!
BACAAN PAGI: Yehezkiel 39:7-9
BACAAN MALAM: Roma 8:26-29
Roma 8:2
“Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Ketakutan manusia yang paling besar adalah terhadap kematian. Banyak sekali mitos yang diciptakan manusia untuk membuat hatinya tenang terhadap realita kematian yang tak dapat dielakkan. Namun sayangnya justru semuanya itu membuat orang semakin resah bahkan berputus asa. Sebab tidak ada kepastian akan keselamatan dan bayang-bayang kehidupan setelah kematian. Semua itu disebabkan oleh dosa. Sebab sepanjang hidup dalam daging, manusia tidak dapat lepas dari dosa. Tubuh manusia yang berdosa itulah sesungguhnya yang telah disalibkan di dalam penyaliban dan kematian Yesus. Karena itu, hanya orang yang telah percaya dan menerima kematian dan kebangkitan Yesus sajalah yang dapat terlepas dari ketidak-pastian dan ketakutan akan kematian. Olehnya juga segala tabiat dosa tidak lagi berkuasa, walau pun tetap masih melekat pada dirinya. Roh Kristus yang telah bangkit itulah Roh Kudus yang dicurahkan pada Hari Pentakosta dan bagi setiap orang percaya yang mau menerima-Nya.
Bila kita mengaku percaya, tetaplah menghayati dan berpegang pada Roh yang telah diberikan Yesus. Roh itu memperbaharui diri kita untuk memiliki karakter Kristus. Roh itu memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut. Artinya, kerugian, kemalangan, bahaya bahkan kematian sekali pun tidak akan membuat kita takut untuk bersikap dan berbuat dengan bebas merdeka. Itulah yang seharusnya terlihat dalam setiap pribadi orang Kristen. Apabila kita berkata bahwa kita orang yang percaya, dalam diri kita ada kemerdekaan yang membuat kita berani melawan arus, walau tahu dan sadar akan risikonya. Sungguh, dunia ini membutuhkan kita! Karena itu, “Ikutlah Yesus!” Amin!
DOA: 🙏
“Beri kami keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak segala dosa dan ketakutan, ya Yesus. Amin!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar