KAMIS, 4 JUNI 2020
“Berani dinista”
BE. 698:1 “Sai Ihuthononku Jesus” (Saya Mau Ikut Yesus)
Sai ihuthononku Jesus! Sai ihuthononku Jesus, salelenglelengna i.
Nang godang haporsuhon, sai benget do au manaon.
Sai ihuthononku Jesus, salelenglelengna i.
Saya mau ikut Yesus! Saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya.
Meskipun saya susah, menderita dalam dunia.
Saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya.
BACAAN PAGI: Mazmur 104:24-34
BACAAN MALAM: Yohanes 7:37-39
1 Petrus 4:14
“Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.”
Tidak ada orang tentunya yang suka dinista, apalagi dianiaya. Bila pun ada, tentu itu sudah di luar kenormalan hidup. Bisa saja memang karena cita-cita harapannya apalagi anutannya. Namun itu sudah lebih dari sewajarnya. Karena itu, nas firman Tuhan hari ini menuntun kita masuk pada sesuatu yang lebih dari kewajaran itu. Namun bukan karena cita-cita atau harapan kita yang berlebihan. Tetapi memang boleh jadi karena anutan. Itu pun bukan anutan buta yang tanpa sebuah jaminan kepastian. Itulah yang hendak dibangkitkan dalam kehidupan kita selaku orang beriman menyikapi kenyataan sehari-hari. Bila kita hidup di dalam Kristus, tentulah apa yang dikatakan oleh rasul Petrus ini bukan sesuatu yang aneh apalagi mustahil bagi kita. Beda bila itu bagi orang yang belum mengenal Yesus. Kita dikatakan berbahagia bila dinista bahkan dianiaya sampai mati sekali pun. Namun alasannya bukan karena keinginan hati kita, melainkan kehendak Tuhan. Bukan pula tentunya karena kesalahan atau kejahatan kita, tetapi karena konsekuensi iman yang menuntut kita harus menyatakan kebenaran Tuhan.
Pengalaman seperti itu adalah bagian tak terpisahkan dari setiap orang percaya, termasuk kita. Soalnya, apakah kita mau atau tidak? Acapkali kita menghindar dan sedikit orang yang mau. Sebab pilihan lain selalu ada, bahkan acapkali justru lebih mudah dan aman. Bila demikian, kenapa harus menderita? Itulah yang selalu menjadi pertimbangan, sehingga selalu saja orang menghindar darinya. Padahal sesungguhnya di situlah saatnya iman kita teruji dan kita layak di hadapan mata Tuhan. Bukan karena Tuhan mau kita menderita, tetapi Tuhan mau menguji sejauhmana kita tahan dan setia mengikut Dia. Itulah sesungguhnya jatidiri kita orang Kristen. Penistaan adalah jalan kemuliaan Tuhan kita. “Ikutlah Yesus!” Amin!
DOA: 🙏
“Berilah kami keberanian mempertaruhkan hidup dalam iman dan setia kepada-Mu, ya Yesus, walau kami dinista. Amin!”
Kamis, 04 Juni 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TUHAN DITINGGIKAN
SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...
-
SELASA, 7 JULI 2020 “Celakalah engkau!” BE. 399:1-2 “Unang Tarlalap Di Hata” (Janganlah Engkau Terlena) Unang tarlalap di hata, ...
-
KAMIS, 9 JULI 2020 “Memenggal kepala” BE. 701:1+3 “Tu Ho Do Au Marpadan” (Pada-Mu ‘Ku Berjanji) Tu Ho do au marpadan, o Jesus, T...
-
JUMAT, 10 JULI 2020 “Bermegah bagi Allah” BE. 790:1+3 “Marlas Roha Ma Hamu” (Berbahagialah Kamu) Marlas roha ma hamu di bagasan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar