Rabu, 24 Juni 2020

DNA DARAH YESUS

RABU, 24 JUNI 2020

“DNA darah Yesus”


BE. 697:3-4 “Molo Ho Do Huihuthon” (Jika Aku Ikut Tuhan)

Hupelehon ma diringku mangihuthon lomo-Mi.
Ndada be na olo salpu na manggohi rohangki.
Ho tongtong ihuthononku, Jesus na palua au.
Ho sambing do oloanhu ala ni martua au.

Marparange na badia ma au di adopan-Mi.
Sai patau ma au tiruan songon pinangido-Mi.
Ho tongtong ihuthononku, Jesus na palua au.
Ho sambing do oloanhu ala ni martua au.

‘Ku persembahkan diriku kepada-Mu, Tuhanku!
Tuhanlah sumber hidupku serta pengharapanku.
Aku ikut Dikau, Tuhan; dan setia pada-Mu!
Dalam Yesus Jurus’lamat bahagialah hidupku.

Hidup dalam kekudusan, tubuh, roh dan jiwaku.
Menyenangkan hati Tuhan sesuai kehendak-Mu.
Aku ikut Dikau, Tuhan, dan setia pada-Mu.
Dalam Yesus, Jurus’lamat, bahagialah hidupku.

BACAAN PAGI: Yeremia 38:1-13
BACAAN MALAM: Matius 10:5-23

1 Petrus 1:18
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu, bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas.”

Warisan menjadi pertanda relasi garis keturunan yang sah. Setiap orang memiliki warisan hakiki dari orangtua dan nenekmoyang kandungnya berupa DNA ( deoxyribonucleic acid ). Semua unsur genetika terdapat dalam DNA yang menjadi ciri kehidupan kita masing-masing. Dalam pandangan mata Allah semua umat manusia mewarisi DNA dosa dari darah Adam dan Hawa. Untuk dapat menghilangkan dan membersihkannya darah kita harus dicuci bersih bahkan diganti dengan yang baru. Itulah yang diperbuat Allah dengan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Ketika kita percaya dan menerima Tuhan Yesus, darah-Nya yang tercurah di kayu salib Golgota mengalir dalam seluruh saraf, sendi tubuh dan jiwa kita. Darah Yesus menjadikan kita baru dan segar sehingga memiliki karakter sebagaimana Yesus sendiri. Oleh karena darah Yesus, kita telah memiliki DNA dan warisan sorgawi, bukan lagi warisan nenek moyang. Kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia, bukan dengan perbuatan kita mau pun barang yang fana. Melainkan dengan darah Yesus Kristus.

Hal itu adalah bagian dari karya agung Allah dalam kehidupan kita. Kini bagian kita adalah: bagaimana menjaga supaya jangan kembali pada kebiasaan lama serta tabiat dosa! Caranya adalah sama seperti kasus Covid-19: miliki cara hidup baru ( New Normal ) yang dapat membuat kita terpelihara sehat dalam relasi yang baru bersama Yesus. Hindarkan diri dari segala pengaruh oknum dan lingkungan yang bisa membuat kita tergoda dan jatuh lagi. Jangan nikmat dengan mengkonsumsi hal-hal duniawi. Sebaliknya, jijiklah dengan dosa dan perilaku tersembunyi yang menikmati hal-hal tertentu. Hadirlah dalam komunitas dan habitus baru, orang-orang yang telah dimerdekakan dari dosa. “Ikutlah Yesus” Amin!

DOA: 🙏
“Tuhan Yesus, jagailah hati dan pikiran kami dari tabiat dosa dan nikmat pengaruh hal-hal yang tidak kudus. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...