MINGGU EXAUDI – 24 MEI 2020
“Tuhan mendengarkan seruan orang percaya”
BE. 161:1-2 “Tangihon Angukanggukhon” (Tuhan, Dengar Ratapanku)
Tangihon anggukanggukkon, asi rohaM, Jahowa!
Mansai tarponjot rohangkon, dibaen godang ni dosa.
Tung sura dibaloshon Ho luhut na sala dompak Ho,
Tung ise tartahansa?
Ai holan asiasi-Mi, patupa paruntungan.
Indada pambaenannami i, tung pe marhasurungan.
Sipuji diri talu do; ingkon mabiar mida Ho.
Sude marhuhuasi.
Tuhan dengar ratapanku, kasihanilah aku!
Amatlah gundah hatiku, sebab banyak dosaku.
Jikalau dalam murka-Mu Engkau membalas dosaku,
Aku tak dapat hidup!
Hanya kemurahan-Mulah memb’riku pengampunan.
Kalaupun ada baktiku tak menghapus dosaku.
Memuji diri tersungkur, semua harus bersyukur.
Dan sujud menyembah-Mu.
EVANGELIUM: Matius 20:29-34
EPISTEL: Mazmur 27:7-14
Mengikut Yesus adalah keputusan akhir orang-orang percaya. Ada banyak latarbelakang kondisi dan peristiwa menjadi dasar keputusan seseorang menjadi percaya. Masing-masing punya pengalaman sendiri yang menghubungkannya dengan Tuhan. Ada karena kesembuhan yang diperoleh seperti kedua orang buta dalam nas khotbah ini. Mendengar suara orang banyak, mereka tahu bahwa Yesus sedang melintas di jalan di mana mereka biasa duduk meminta-minta. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, mereka bersuara keras berteriak menyerukan nama Yesus, sampai mengganggu orang-orang di sekeliling mereka. Semua orang melarang mereka. Tetapi mereka terus berteriak berseru memanggil nama Yesus. Celiknya mata jauh lebih berharga bagi mereka daripada meminta-minta berharap belas kasihan orang. Itulah harga martabat manusia yang patut diperjuangkan dan yang juga kita butuhkan.
Bila Yesus bertanya kepada kita: “Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Tuhan telah memberikan mata yang dapat melihat dan pancaindera yang sehat kepada kita. Kita telah banyak melihat, mendengar dan mengetahui perbuatan Tuhan. Bahkan sebagian dari kita juga diberikan Tuhan kekayaan dan jabatan. Sesuai dengan nama Minggu Exaudi hari ini, apakah yang kita teriakkan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda bangsa kita saat ini? Sepertinya martabat kemanusiaan kita justru sedang dipertaruhkan oleh karena egoisme dan ketidak-pedulian banyak orang atas penderitaan sesamanya dan terutama perjuangan para tenaga medis dan aparat keamanan dalam tugasnya. Seolah Pemerintah tak lagi berdaya dan sangat kesulitan menerapkan peraturan. Keselamatan nyawa warga masyarakat dan kesehatan para pasien jadi disepelekan oleh sesamanya, hanya karena ingin memuaskan hasrat dan emosi tradisi. Apa seruan gereja dan kita selaku orang percaya agar hati Yesus tergerak oleh belaskasihan? Teriakkanlah keselamatan umat manusia! “Ikutlah Yesus!” Amin!
DOA: 🙏
“Ya Yesus, Anak Daud, selamatkanlah kami umat-Mu dan dunia ini dari wabah virus Corona. Kasihanilah kami! Amin!”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TUHAN DITINGGIKAN
SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...
-
SELASA, 7 JULI 2020 “Celakalah engkau!” BE. 399:1-2 “Unang Tarlalap Di Hata” (Janganlah Engkau Terlena) Unang tarlalap di hata, ...
-
KAMIS, 9 JULI 2020 “Memenggal kepala” BE. 701:1+3 “Tu Ho Do Au Marpadan” (Pada-Mu ‘Ku Berjanji) Tu Ho do au marpadan, o Jesus, T...
-
JUMAT, 10 JULI 2020 “Bermegah bagi Allah” BE. 790:1+3 “Marlas Roha Ma Hamu” (Berbahagialah Kamu) Marlas roha ma hamu di bagasan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar