Minggu, 31 Mei 2020

ROH YANG MENUNTUN

MINGGU PENTAKOSTA I – 31 MEI 2020

“Roh yang menuntun”


BE. 107:1-2 “O Tondi Parbadia I, Sai Masuk” (Datanglah Kau, Ya Rohul Kudus)

O, Tondi Parbadia i, sai masuk Ho tu rohangki.
Pasaorhon asi ni rohaM ro di sude denggan basaM.
Tu au marhite sondang-Mi nang pe tu jolma sasude.
Ai naeng papunguon-Mu pe tu Tuhan Jesus jolma sude,
Haleluya, Haleluya!

O, Sondang na badia i, pasaor hataM tu rohangki.
Tiur ma baen rohangkinon mananda Debata tongtong.
Padao ma haliluon i sinabur ni sibolis i;
Hubaen ma Tuhan Jesus i sambing Gurungku, Ihutanki.
Haleluya, Haleluya!

Datanglah Kau, Rohul Kudus, berdiamlah di hatiku!
Limpahkan kemurahan-Mu, curahkan kebajikan-Mu.
Dengan cahaya sinar-Mu kepadaku dan umat-Mu,
Yang bersekutu dengan-Mu, yang beribadah memuji-Mu.
Haleluya, Haleluya!

Ya, Sinar Kasih, yang kudus, bersinarlah di hatiku!
Supaya paham firman-Mu dan ‘ku setia pada-Mu.
Jauhkan iblis seteru yang menyesatkan hatiku.
Biarlah Yesus panduku, Dialah Tuhan dan Rajaku.
Haleluya, Haleluya!

EVANGELIUM: Yesaya 63:11-14
EPISTEL: Galatia 5:16-26

Penindasan bangsa-bangsa kafir atas Israel telah menimbulkan sakit hati Tuhan. Mereka diperlakukan semena-mena tanpa rasa belaskasihan oleh bangsa Babel saat dalam pembuangan. Maka Allah sendiri yang bertindak membalaskan dengan amarah. Sebab Israel adalah milik kepunyaan-Nya. Untuk menyelamatkan Israel, Allah membangkitkan Koresh, raja Persia, menaklukkan Babel. Sebelumnya, raja Persia terlebih dahulu telah membasmi juga bangsa Edom. Sebab Edom telah melakukan kesewenangan sebelum Israel dibuang ke Babel. (Ay 1) Allah melakukan pembalasan sekaligus kepada semua musuh Israel, juga untuk memuluskan perjalanan mereka pulang kembali ke Yerusalem. Itu terjadi justru di tengah-tengah keputus-asaan Israel setelah 70 tahun di pembuangan Babel. Semua itu mengingatkan mereka akan sejarah nenek moyang ketika dipimpin oleh Musa keluar dari Mesir.

Ingat akan sejarah membuat Israel sadar akan kasih sayang Allah. Tuhan telah memimpin mereka dan membuat nama Tuhan diagungkan. Itulah maksud Tuhan atas umat pilihan-Nya. Bagi orang “Kristen”, pengikut Kristus, nama Kristus disebutkan juga atas kita. Terlebih terhadap “gereja” yang adalah Tubuh Yesus Kristus. Tuhan Allah tidak akan berdiam diri dan membiarkan umat-Nya diperlakukan semena-mena. Yesus telah mati untuk menebus kita. Darah-Nya tercurah di kayu salib untuk menguduskan kita. Roh Kudus yang dicurahkan-Nya atas para rasul telah menjadikan kita milik-Nya. Barangsiapa berlaku semena-mena atas gereja dan umat kepunyaan-Nya, maka Tuhan sendiri akan bertindak melakukan pembalasan. Api kecemburuan Tuhan tidak akan terpadamkan sampai umat kepunyaan-Nya kembali kepada-Nya dan maksud pilihan-Nya tercapai. Roh Tuhan sendiri bertindak menuntun perjalanan sejarah membuat nama-Nya diagungkan. Karena itu, sadar dan berhati-hatilah. “Ikutlah Yesus!” Amin!

DOA: 🙏
“Ya Roh Kudus, sadarkan kami akan sejarah pemilihan dan penyelamatan-Mu atas gereja dan kami sebagai milik-Mu. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...