Selasa, 26 Mei 2020

MENJADI TELADAN YANG BAIK

1 Tim 4:11-12


Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.


Rasul Paulus berkata demikian kepada Timotius, seorang gembala yang masih muda. Setiap pemimpin, apakah itu pemimpin gereja atau di mana saja, memiliki suatu tanggung jawab. Tidak peduli siapa diri Anda, orang lain sedang memperhatikan Anda dan terpengaruh oleh teladan hidup Anda. Tidak diragukan lagi jika banyak orang telah menjadi teladan / contoh yang buruk bagi para saudara seiman bahkan kadang-kadang menjadi teladan yang buruk bagi umat percaya yang masih lemah iman atau yang baru bertobat / lahir baru. Tidak ada alasan apa pun juga yang bisa membenarkan perbuatan Anda untuk berhak memandang rendah orang lain; apakah karena sedang mengalami hari yang buruk atau karena terlalu banyak disakiti di masa lalu sehingga sekarang menjadi pribadi yang over sensitif.


Ada perkataan bijak yang berbunyi, “seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang mengetahui suatu jalan, kemudian melangkah ke jalan tersebut dan menunjukkan jalan itu.” Jadi, tidak cukup dengan hanya mengetahui jalannya saja. Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” dan Yesus telah melakukannya. Rasul Paulus berkata, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya….” Ini berarti bahwa usia muda bukanlah alasan untuk tidak sanggup menjadi teladan yang baik. Lalu, bagaimana caranya untuk menjadi teladan yang baik?


    Menjadi teladan melalui perkataan


Dalam Kolose 4:6 ditulis, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Melalui perkataan yang positif dan membangun, kita menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan sekaligus menjadi berkat lewat perkataan kita.


    Menjadi teladan melalui cara hidup

“Orang benar akan hidup oleh iman" (Roma 1:17, Habakuk 2:4). Iman adalah dasar kehidupan umat percaya. Cara hidup dengan iman merupakan teladan yang baik yang dapat kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari ketika menghadapi situasi apapun juga.


    Menjadi teladan melalui cara kita mengasihi orang lain


Yoh 13:35 menulis, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Kita menjadi saksi Kristus bagi orang lain melalui kasih yang kita nyatakan dalam perbuatan nyata. Perbuatan kasih adalah teladan baik yang perlu kita lakukan karena Yesus telah terlebih dahulu mengasihi kita.


    Menjadi teladan melalui perbuatan iman


Abraham adalah teladan orang beriman (Roma 4:18-22). Perbuatan imannya nyata ketika ia tetap percaya dan tidak bimbang akan janji Tuhan walaupun tubuhnya sudah sangat lemah, usianya sudah sangat tua dan rahim Sara telah tertutup. Menjadi teladan iman yaitu jika kita hidup dan melakukan perbuatan iman.


    Menjadi teladan melalui hidup kudus


Fil 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Memiliki pikiran yang kudus adalah awal untuk kita dapat hidup dalam kekudusan, menjaga kekudusan dan menjadi contoh nyata bagi orang lain.


Perbuatan kita sehari-hari secara langsung / tidak langsung sangat berpengaruh terhadap orang lain. Terutama bagi para pemimpin, menjadi teladan yang baik sangatlah mempengaruhi karakter orang-orang yang dipimpinNya. Yesus telah menjadi teladan yang baik melalui perkataan maupun perbuatan. Kita pun bisa menjadi teladan yang baik melalui perkataan, cara hidup, cara kita mengasihi orang lain, melalui perbuatan iman dan melalui hidup kudus. Jika kita melakukannya, hidup kita telah menjadi saksi Kristus yang hidup dan nyata di tengah dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...