Sabtu, 04 Juli 2020

CERMINAN ALLAH

SABTU, 4 JULI 2020

“Cerminan Allah”


BE. 14:1+5 “Puji Hamu Jahowa Tutu” (Terpujilah Tuhan Yang Esa)

Puji hamu Jahowa tutu, Pardengganbasa, parasiroha salelengna i.
Pardengganbasa i, parasiroha i!

Somba hamu, Jahowa burju! Marhapantunon, ma hita di Tuhanta Debata.
Burju tasomba ma, Tuhanta Debata!

Terpujilah Tuhan yang Esa! Yang Mahamurah dan Mahakasih selama-lamanya.
Yang Mahamurah, Mahakasih s’lamanya!

Mari, sembah Tuhan yang Esa! Berilah hormat, kuasa dan pujian bagi-Nya.
Berilah hormat dan pujian bagi-Nya.

BACAAN PAGI: Zakaria 4:1-7
BACAAN MALAM: Lukas 10:21-24

Mazmur 145:8
“TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.”

TUHAN yang disembah oleh umat tercermin dan dapat diekspresikan dari perilaku, sikap hidup dan karakter umatnya. Siapa dan bagaimana sifat dan kepribadian Tuhan membentuk sifat dan kepribadian para penganut-Nya. Itulah yang dijadikan idola dan pujaan hati serta ditiru dalam perilaku sehari-hari. Demikianlah pemazmur dalam nas kita hari ini mengaku dan menyaksikan bahwa “TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.” Hal itu dia temukan dan dipelajari dari sejarah perjalanan nenek moyangnya, bangsa Israel. Apa yang dipelajarinya dari peristiwa perjalanan bangsa Israel membuatnya kagum, bersyukur dan memuji-muji kebesaran TUHAN. Itulah pula yang membentuk karakter pribadi dan sekaligus kesaksian yang disampaikannya dalam mazmur lagu pujian yang digubah dan dinyanyikannya dalam peribadahan umat di Bait Allah.

Dari uraian tersebut, setiap orang dan kita sendiri yang mendengar dan membaca kesaksian sang pemazmur tentunya juga dapat mengalami pertumbuhan iman dan pengenalan yang sama akan Tuhan yang disaksikan dan diberitakannya. Begitulah pula selanjutnya oleh kita dalam komunitas dan kehidupan kita sehari-hari. Namun menjadi pertanyaan dan perenungan apabila terjadi hal yang sebaliknya. Bahwa kesaksian dan puja-puji akan Tuhan sebagai pengasih dan penyayang, tetapi sifat dan perilaku serta karakter sehari-hari tidak seperti Tuhan yang kita saksikan. Di sinilah kita akan dilihat dan dipandang oleh orang sedang mengalami krisis iman bahkan konflik kepribadian yang sulit dipahami apalagi diterima. Tentunya orang pasti akan penuh tanda tanya, atau sebaliknya sama saja dan tidak ada merasa ada sesuatu yang ganjil dan janggal. Mereka itulah kaum yang bersengaja memberontak melawan TUHAN Allahnya. Karena itu, untuk menjadi sama dengan TUHAN yang kita sembah, lihat, kenal dan teladani Tuhan Yesus. Mari, “Ikutlah Yesus!” Amin!

Doa: 🙏
“Berilah mata hati dan roh kami yang dapat memandang dan mengenal-Mu, ya Yesus. Kami mau memiliki karakter dan sifat Allah dengan meneladani-Mu. Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUHAN DITINGGIKAN

SABTU, 11 JULI 2020 “Tuhan ditinggikan” BE. 230:2-3 “Ho Tongtong Ihuthononku” (Aku Rindu Kau, Tuhanku) Sai palua ma rohangku, si...